Memerah air laut ditepis serpik cakrawala
Titik senja menentang karena karuniaNya
Kutatap arakan mendung yang kelabu
Hanya samar bayangmu yang mampi kucembu
Saat malam menjemput kelam
Ada bias diantara cerita silam
Namun saying tak mampu kugenggam
Karena sapamu masih saja diam
Wahai awan yang biru
Mengapa kau sibak serpihan mendung menjadi kelabu?
Sementara samar bayangmu terus mengganggu
Membawaku tak bisa lepas dari masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar