oleh Atien A Mochtar pada 25 Desember 2010 jam 12:50
Aku pertama kali melihatnya secara tidak sengaja, diantara banyaknya setatus yang Q baca. “Oh, jadi dia orangnya” lirihku. “Siapa?” hmmm aku tak mau mengatakanya,temenku bertanya "siapa dia?"aku juga masih enggan menjawabnya sampai saat ini,kucoba menulis sebuah ungkapan hati
AKU KAGUM PADA YANG DIAM
Ketika bias jingga kembali merona
Statusmu kembali kubaca...
Tapi kabarmu enggan menyapa
aku terus menepis rindu yang ta' mau sirna.
Betapapun besarnya kekagumanku
Aku tak mungkin dapat mengapai impian itu
Mengapa????? berlaksa tanya pastinya???
Dengan gontai kutenangkan jiwa
Mencari udara diantara pematang sawah
Dari sini Q pandang sebuah Istana megah
yang telah kau bangun bersamanya
Terbersit dalam kata,tersendat seakan tak bermakna
Alangkah bahagianya mereka didalam istana itu
Sementara disini aku terinjak keangkuhanmu
Aku kagum pada diammu
Aku rindu senyummu
Tapi semua hanya angan
Kau tak akan pernah tahu
Bahwa q mengagumimu
kau takkan mungkin lagi kugapai
karena aku hanyalah kerikil kecil
Di halaman Istana megah yang kau bangun bersamanya.
Karena tak mungkin lagi,biarlah aku akan tetap menjaganya dalam sangkar emas hatiku,tak bergeming diatas menara kerinduan sebagai pengagum rahasiamu entah sampai kapan.....?????
AKU KAGUM PADA YANG DIAM
Ketika bias jingga kembali merona
Statusmu kembali kubaca...
Tapi kabarmu enggan menyapa
aku terus menepis rindu yang ta' mau sirna.
Betapapun besarnya kekagumanku
Aku tak mungkin dapat mengapai impian itu
Mengapa????? berlaksa tanya pastinya???
Dengan gontai kutenangkan jiwa
Mencari udara diantara pematang sawah
Dari sini Q pandang sebuah Istana megah
yang telah kau bangun bersamanya
Terbersit dalam kata,tersendat seakan tak bermakna
Alangkah bahagianya mereka didalam istana itu
Sementara disini aku terinjak keangkuhanmu
Aku kagum pada diammu
Aku rindu senyummu
Tapi semua hanya angan
Kau tak akan pernah tahu
Bahwa q mengagumimu
kau takkan mungkin lagi kugapai
karena aku hanyalah kerikil kecil
Di halaman Istana megah yang kau bangun bersamanya.
Karena tak mungkin lagi,biarlah aku akan tetap menjaganya dalam sangkar emas hatiku,tak bergeming diatas menara kerinduan sebagai pengagum rahasiamu entah sampai kapan.....?????
- Anda, Mega Mandala, dan Kasih Chayank menyukai ini
- Abjadi Bei He..., tertawa dalam kesedihan adalah pertanda ikhlas menerima cobaan. Bila berprasangka baik pada Tuhan, maka yg terbaiklah yg akan Dia berikan / kita dapatkan. (sih...engak kyaeh)25 Desember 2010 jam 14:06 · · 1 orang
- Atien A Mochtar wkwkw nih jen ngelkel... bener tapi bang Allah yg punya rencana n rahasianya baru tahu aku...mon ngoros langer kiya wkwkwk25 Desember 2010 jam 14:09 ·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar