Di dalam hayalku kau mengembara tanpa berhenti,
Menyusuri garis sungai air mata keberuntunganku.
Setiap garis adalah makna dari ketulusan hati
Membawaku pada muara bernama cinta sejatiku
Malam ini kulukis indah matamu diantara purnama
Kunyanyikan senandung rindu yang syahdu
Agar kau tahu,kau pelabuhan cintaku
Jika dayung tak pernah kukayuh
Ku tak kan pernah sampai kedermaga hatimu
Dengan layar doa dan sauh setia
Kucoba rangkai kata berlaksa makna
Ketika esok Mentari menyapa
Kulukis sawah yang menguning dengan jejak hidupku.
Rerumputan, ilalang, kenangan, dan bunga-bunga rindu.
Airmata dan semesta kan jadi saksi setia
Hujan dan doa. Membentangkan tenda cahaya
Saat kita menghabiskan waktu dan bara.
Setiap bintang adalah karunia.
Setiap titik waktu yang aku petik untukmu.
Aku ingin menulis seperti sebaris embun
Yang kauselipkan pada seliris kuntum di bibirku
Cukup manis walau hanya sebait senyum.
Seandainya matahari kauberitahu indahnya malam ini ,
Apakah ia akan datang kemari?
Melihat bintang-bintang diantara embun yang mulai turun
Namun jangan kau datang membawa bara
Yang kan membuatku terbakar asmara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar